SNMPTN baru aja diumumkan. Dan syukurnya ade ku adalah salah satu orang yang namanya muncul dalam koran-koran lokal. Walaupun hanya mendapatkan kursi di universitas yang sama ama ku dengan jurusan yang berbeda tentunya, paling tidak kami masih bisa bersenang-senang di atas kesedihan orang-orang yang tidak mampu mendapatkan satu kursi PTN. Hey, hidup terasa indah ketika kita melihat orang lain merana kan???
Nah, karena aku dianggap sudah mengenal lika-liku universitas dan sedikitnya mempunyai kenalan yang bisa ditanya-tanya, maka aku secara otomatis membantu ade ku untuk registrasi ulang. Analogi yang sangat klasik bukan???
Maka pada hari pertama registrasi, kami sudah stand-by di depan bank kampus untuk menyetor sejumlah uang sebagai syarat wajib masuk universitas. (semua urusan harus pake uang). Tapi apa yang terjadi? Usaha kami untuk bangun dan mandi pagi menjadi sia-sia. BANK-NYA BELUM ONLINE!!! Pembayaran gak bisa dilakukan, jadi hari itu kami hanya bisa ngambil formulir.
Besoknya kami kembali lagi. Beda ama kemarin, hari ini gedung tempat registrasi dipadati manusia berumur 17-19 tahun pada umumnya. Melihatnya aja aku udah capek dan malas. Tapi mau gak mau aku harus registrasi ulang. Dan mulailah antrian panjang di bank kampus untuk pembayaran. Sumpek! Rame! Padat! Karena otakku mengkalkulasikan bahwa hal ini akan berlangsung amaaaaaattt lama, maka aku mengajak ade ku untuk bayar ke bank sejenis yang terdekat.
Tapi ternyata, di sana pun antrian sudah panjang. Ampe ke jalan lagi! Yagh, paling gak jumlahnya lebih dikit dibanding bank di kampus. Dan aku pun mulai mengantri di bawah terik matahari. Semenit, limabelas menit, setengah jam, sang teller tiba-tiba keluar untuk menyampaikan kabar gembira, JARINGAN OFFLINE!!! Terpaksa aku dan ade ku balek ke kampus dan mengantri lagi.
Ampe di kampus, bank-nya lagi istirahat. Hahaha… baru kali ne q ngerasa mau buang uang aja susah. Dan kami harus nunggu, nunggu, dan nunggu. Dua jam kemudian bank-nya buka lagi. Dan sekitar pukul 15 lebih, nama ade ku dipanggil masuk dan membayar.
Siap bayar, kami langsung ngembaliin formulir. Kali ini kami bagi tugas. Aku ngembaliin formulir di lantai satu, sedangkan ade ku ke lantai dua. Karena tugasku lebih cepat selesai, jadi aku naik ke lantai dua untuk bantuin ade ku. Seharusnya abis balikin formulir di lantai dua, masi ada proses pengukuran almamater dan registrasi ke fakultas. Tapi prosesi itu gak bisa terlaksana karena TUKANG UKURNYA UDA PULANG!!!
Terpaksa kami pulang juga. Emang cuma mereka yang bisa pulang? Kami juga bisa! Tapi sebelumnya kami ke fakultas dulu untuk liat tempat registrasiya dimana. Biar besok gak nanya-nanya lagi. Tapi hasilnya nol. Gak ada tanda dimana kami harus registrasi besok.
Keesokan harinya, tanpa sempat sarapan, kami pergi ke fakultas. Sungguh mengejutkan, tiba-tiba terpampang tulisan yang berisi syarat-syarat untuk registrasi. Salah satunya membawa surat keterangan ini itu, truz wajib memakai rok (bagi perempuan) dan yang paling aneh menurutku, wajib senyum, sapa dan salam. WHAT THE ****!!! Aku kesal bukan karena syarat itu. Tapi karena hal ini gak diberitahukan sebelumnya. Otomatis kami si sporty girl with jeans ini jadi kelabakan. Terpaksa kami pulang untuk ganti baju dan ngambil berkas yang diperlukan. Tapi sebelumnya kami ngukur almamater dulu. Daripada tukang ukurnya pulang lagi kayak kemarin…
Setelah pulang dan berganti pakaian, ade ku yang telah bertransformasi mirip asisten dosen itu pun disuruh mengisi formulir, beli pin, lalu masuk dan melakukan registrasi ulang. Kufikir semua udah selesai, tapi ternyata aku salah… kami masih harus ke jurusan lagi untuk melapor!! OMG DRAGON!!! Kami pun pergi ke jurusan, dan lagi-lagi terpampang tulisan berisi syarat-syarat untuk melapor. Terpaksa kami terbang lagi ke kantin perpus untuk foto copy plus nge-scan poto.
Setengah jam kemudian kami balek lagi ke jurusan dan melapor. Disana ade ku lagi-lagi disuruh mengisi formulir yang persis sama dengan yang ada di fakultas, beli stiker, kemudian melapor. Abis tu ade ku disuruh datang hari senen (kebetulan hari itu jumat, jadi sabtu kampus gak aktif) untuk pembagian dosen PA dan ngisi KRS.
Aku jadi uring-uringan! Pasalnya, aku jadi gak bisa pulang ke rumah karena harus nungguin urusan ne selesai ampe senen. Suntuk mampus di kos terus! Lebih parahnya lagi, pas senennya kami ke jurusan, ternyata berkas KRS mahasiswa baru belum datang, jadi pengisian KRS baru bisa dilakukan saat ospek yang notabene 10 hari lagi. SHIT!! Hatiku gak berhenti ngutuk oknum-oknum yang ada di situ.
Akhirnya ade ku pulang, dan aku tinggal di sini. Empat hari kemudian aku nyusul ade ku pulang ke rumah.
Weekend berakhir, awal minggu datang lagi. Ternyata dalam pengumuman waktu registrasi ulang, seluruh mahasiswa baru program reguler diwajibkan mengikuti tes TOEFL. Dan tes itu berlangsung hari ini, 2 agustus 2010, pukul 8.00 am. Terpaksa ade ku bangun jam 5.00 biar gak telat ke kampus karena dari rumah ke kampus perlu waktu 2 jam. Pertanyaan, Kenapa dia gak berangkat semalam sore aja n tidur di kos?? Alasannya sangat mendasar, yaitu dia ingin menonton DIARY JUSTIN BIEBER kemaren sore.
Tapi pengorbanan ade ku untuk bangun pagi dan merasakan dinginnya angin sewaktu di bus tidak mendapat harga setimpal. TES TOEFL GAK DILAKSANAKAN HARI INI!!! Jadi dia harus nunggu lagi ampe besok sendirian di kos.
Aku?? aku masi di rumah. Males balek. Padahal revisian belum dapat persetujuan, dan ujian Puskom pun belum selesai. Saat ini aku pengen bersantai-santai dengan mengkambinghitamkan rasa PUTUS ASA karena penolakan terus-menerus. Dengan topeng itu aku bebas untuk bermalas-malasan.
Tapi dibalik itu semua, aku hanya mau menekankan bahwa, TEMPAT INI SANGAT MEMUAKKAN!!! Birokrasi yang berbelit, prosedur yang tak jelas dan, gak adanya transparansi oleh para petinggi membuatku semakin muak. Tanpa mereka sadari, kami yang akan terjun langsung ke lapangan nantinya akan mengikuti hal-hal dan cara-cara yang mereka buat kepada kami. Dan nantinya para bawahan kami pun akan mengikuti cara yang sama. Begitu terus, membentuk lingkaran setan. Gak akan berhenti, dan gak akan berubah!!!
Entri Populer
-
after a long search, by searching across all sites in all languages, I finally found it!!! (lebay) tapi emang benar seh, pertama aku deng...
-
KOPI SUSU KARYA : INDRA T. SINOPSIS Drama ini menceritakan tentang sebuah keluarga yang terdiri dari seorang suami dengan dua orang ...
-
PENDAHULUAN Nugroho Notosusanto adalah seorang pengarang sekaligus pejuang pada masa pendudukan Jepang. Rangkaian tugas kerjanya berkaita...
-
Kompetensi Dasar : Mengomentari pendapat seseorang dalam suatu diskusi atau seminar. Materi Pembelajaran : 1. komentar para pembicara...
-
1. PENGERTIAN STILISTIKA CERITA PENDEK Stilistika cerita pendek adalah penelaahan cara penggunaan bahasa oleh pengarang untuk menimbulkan e...
-
bukanny mau numpang promosi melalui nama besar youtube, tapi memang aku ngerasa tempat ini betul-betul memberi banyak bantuan dalam hidup. m...
-
postingan kali ini (sebenarnya karena males nulis yang berat-berat tapi tetep pengen eksis) berisi hal yang amat sangat sederhana. bahkan bi...
-
setelah terbius ama lagu lawas dari film lawas yang berjudul Dil Se, maka muncul tanda tanya dalam otakku. kira-kira arti dari lagu itu apa ...
-
KATA PENGANTAR Kamus Batak Toba, Batak Karo dan Indonesia adalah kamus yang disusun dengan harapan mampu membantu para peminat yang ingin ...
-
Sorry Sorry Sorry Sorry Naega naega naega meonjeo Nege nege nege ppajyeo Ppajyeo ppajyeo beoryeo baby Shawty Shawty Shawty Shawty Nuni ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
komentar sangat diterima...
gak dikomentari juga gapapa,..