Ada apa dengan Tibet? Gak ada apa-apa… dan justru ketidakadaan itu yang buat unik. Emang udah pernah ke Tibet? Belum... tapi bukannya aku sok tau, tapi memang betul-betul tau. Tau darimana? Nah, aku tadi liad acara di stasiun tipi NHK Japan. Tomohiro’s Railway To China nama acaranya. Ceritanya tentang aktor jepang yang namanya Tomohiro pigi berpesiar keliling cina. Gak jelas dia ini jadi backpacker ato gak, soalnya aku gak nonton dari episode awal. Tapi dari bawaannya yang cuma sebuah ransel itu (kayak Dora), menunjukkan kalo dia itu lagi backpacking.
Di episode kali ini dia pigi ke Tibet. Uda tau kan, kalo tibet itu atap dunia. So, lokasinya otomatis berada sanga jauh dari permukaan laut. Kalo gak salah ingat, empat ribu sekian kilometer dari permukaan laut gitu lah. Nah, disana ada stasiun kereta tertinggi di dunia yang tidak ditinggali oleh satu orang pun. Soalnya susah tinggal di tempat setinggi itu, gak ada akses kemana-mana.
Truz ada juga danau yang airnya biruuuuu dan jernih. Apa istimewanya? Danau itu terletak di atas gunung. Keren lah pokoknya. Tapi keadaan lingkungan disana kayaknya gersang. Pepohonan adalah pemandangan yang jarang dijumpai.
Hal unik lainnya, pas si Tomohiro itu masuk ke hotel. Di hotel sang resepsionis nanya-nanya apa itu kunjungan pertamanya ke Tibet. Si Tomohiro bilang iya. Trus sang resepsionis langsung ngasi sekaleng oksigen ama bantal yang isinya oksigen juga. Untuk apa? Ternyata, karena Tibet itu letaknya tinggi di atas sana, jadi kadar oksigen di udara amat sedikit. Bagi orang yang belum terbiasa ama udara situ, bisa kesulitan bernafas. Makanya pihak hotel memasukkan oksigen dalam daftar layanan kamar. Daripada pagi-pagi pas beresin kamar si tamu udah mati…itu aja, walau udah punya bekal oksigen kalengan, si Tomohiro masih ngerasa sakit kepala berat. Mungkin karena kadar oksigen dalam darah ato otaknya menipis ya…
Oksigen ini gak hanya disediakan di hotel. Tapi di kereta api yang dipake ama Tomohiro juga ada fasilitas ‘hisap oksigen’ gratis. Betul-betul keren!!! Trus satu lagi, kereta apinya bersih dan nyaman. Gak tau apa karena itu gerbong kelas dua, tapi dibanding ama kereta api yang pernah kunaiki pas mau ke Kisaran dulu, bagaikan lontong ama teh manis. Jauuhhhh berbeda!!
Karena nonton tayangan itu, hasrat berpetualangku jadi muncul lagi. Aku pengen jadi backpacker secepatnya. Gak sabar nunggu taun depan. Pincuk, Bunmar, prepare your stuff, Gals!!!
Entri Populer
-
after a long search, by searching across all sites in all languages, I finally found it!!! (lebay) tapi emang benar seh, pertama aku deng...
-
KOPI SUSU KARYA : INDRA T. SINOPSIS Drama ini menceritakan tentang sebuah keluarga yang terdiri dari seorang suami dengan dua orang ...
-
PENDAHULUAN Nugroho Notosusanto adalah seorang pengarang sekaligus pejuang pada masa pendudukan Jepang. Rangkaian tugas kerjanya berkaita...
-
Kompetensi Dasar : Mengomentari pendapat seseorang dalam suatu diskusi atau seminar. Materi Pembelajaran : 1. komentar para pembicara...
-
1. PENGERTIAN STILISTIKA CERITA PENDEK Stilistika cerita pendek adalah penelaahan cara penggunaan bahasa oleh pengarang untuk menimbulkan e...
-
bukanny mau numpang promosi melalui nama besar youtube, tapi memang aku ngerasa tempat ini betul-betul memberi banyak bantuan dalam hidup. m...
-
postingan kali ini (sebenarnya karena males nulis yang berat-berat tapi tetep pengen eksis) berisi hal yang amat sangat sederhana. bahkan bi...
-
setelah terbius ama lagu lawas dari film lawas yang berjudul Dil Se, maka muncul tanda tanya dalam otakku. kira-kira arti dari lagu itu apa ...
-
KATA PENGANTAR Kamus Batak Toba, Batak Karo dan Indonesia adalah kamus yang disusun dengan harapan mampu membantu para peminat yang ingin ...
-
Sorry Sorry Sorry Sorry Naega naega naega meonjeo Nege nege nege ppajyeo Ppajyeo ppajyeo beoryeo baby Shawty Shawty Shawty Shawty Nuni ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
komentar sangat diterima...
gak dikomentari juga gapapa,..