Entri Populer

Rabu, 06 Oktober 2010

Fenomena Drama Korea

Entah sihir apa yang terkandung dalam drama impor dari negri ginseng itu, yang pasti pengaruhnya lebih kuat dibanding pengaruh sihir Merlin, penyihir terkuat zaman Raja Artur. Dilihat dari segi cerita, sebenarnya tema yang disampaikan udah umum, walau ada juga yang spektakuler, namun cara pengemasannya dibuat menarik sekali (menurut persepsiku).
Serial yang disajikan umumnya bergendre komedi romantis kayak Prinses/Prince Hours, Cats On The Roof, Full House, Personal Taste dll, walau ada juga yang serius kayak Endless Love, Queen Seon Deok, Winter Sonata, Ju Mong ato No Regret, tapi pasti gak jauh-jauh dari kisah romantis. Gendre ini kurasa sangat pas dijadikan sarana untuk nyantai. Soalnya selagi nonton aku bisa mengendurkan syaraf yang tegang karena ketawa-ketawa. Kalo ceritanya serius ato sedih, kayak sinetron indonesia yang menjamur di setiap stasiun tipi dan tayang antara jam 5 ampe 8 malam, rasanya gak cocok jadi hiburan. Malah bikin tambah pening. Belum lagi episodenya itu. Ampe beratus-ratus… Bahkan ada yang bikin sekuel ampe seri ke-6! Ceritanya jadi gak nyambung dan bertele-tele (tapi herannya masi ada aja yang nonton).
Beda ama serial korea yang biasanya diproduksi secara limited. Jadi jalan ceritanya masih pas dan masi bisa diterima oleh otak. Lagian, kalo yang namanya barang limited edition itu kan biasanya pasti dikejar-kejar orang. Nah, serial korea dengan episode terbatas ini pun membuat orang jadi penasaran, pengen liad lagi dan teriak-teriak bilang, “TAMBAH!! TAMBAH!! WE WANT MORE!!”
Truz karakter tokoh utamanya biasanya sangaaaaattt lembut… Romantis tapi agak songong. Pengen ngasi yang terbaik tuk pasangannya tapi gengsian. Ini… ini yang buat geregetan, jadinya geregetan apa yang harus kulakukaaaann… hehehe.
Kostum! Ne juga jadi salah satu daya tarik serial korea. Desainnya beda dari kebiasaan. Tapi tetap keren-keren!! Apa karena yang make artis-artis berkulit putih pucat, mulus dan berbody proporsional ya?? Tapi memang kostumnya bagus mampus!! Kayaknya korea udah melampaui fashion jepang dengan Harajuku Style-nya.
Satu lagi yang menjadi keunggulan serial korea… Biasanya karakter ceritanya dimainkan sama makluk-makluk yang manisnya naudzubilah!!! Bahkan cowoknya lebih manis dari cewek Indonesia (berdasarkan penelitian dari 1 orang sampel yaitu aku sendiri). Walaupun kadang dari segi penampilan cowok-cowok itu kurang menunjukkan kemaskulinannya, namun gak menghalangiku untuk menikmati muka-muka licin dan keren mereka. Perlu berapa kali operasi plastik ya, biar muka bisa licin gitu??
Yagh, itulah hasil analisisku terhadap serial korea yang penayangannya dimonopoli oleh salah satu stasiun tipi swasta Indonesia. Dan harus diakui, aku tergila-gila ama serial itu baik dari segi cerita maupun pemainnya. Walau kadang Yenni ‘Bunmar’ terlebih Pincuk ‘Turis Tibet’ marah dan sinis karena cintaku lebih besar untuk makluk-makluk manis dari benua lain itu ketimbang untuk mereka. Hahahaa…

1 komentar:

komentar sangat diterima...
gak dikomentari juga gapapa,..