Entri Populer

Rabu, 06 Oktober 2010

Poorly Bad Hair

Akhir-akhir ini muncul niat dalam hatiku untuk ‘mempermak’ penampilan kepalaku. Yups, rambut yang tumbuh di kepalaku ini membuatku stresss… pasalnya, mereka tumbuhnya jarang-jarang, jadi ada kulit kepala yang terlihat kosong, persis petak sawah yang belum ditanami padi. Truz keadaannya yang gersang, kering dan penuh kesengsaraan itu membuatnya terlihat gak indah sama sekali. Diikat salah, digerai salah. Kayaknya aku perlu mencoba gaya baru. Seperti potongan rambut Barak Obama mungkin…
Kadang aku ngiler juga ngelihat gaya rambut para artis korea yang kayaknya lembut dan stylish itu. Tapi aku gak cukup berani mengambil resiko untuk mengikuti trend itu mengingat tekstur rambutku yang bergelombang dan beriak tanda tak dalam ini. Selain itu, anatomi struktur tengkorak para artis itu gak sama ama struktur tengkorak kepala tempat rambutku tumbuh. Hal ini kan mempengaruhi juga. Belum lagi perbedaan warna kulit dan postur tubuh yang kayaknya jauuuuhhh sekali. Ehm, dalam hal kulit mungkin aku bisa bersaing, tapi kalo menyangkut postur tubuh… ampun deh!!!
Akhirnya aku hanya bisa meringkuk dalam keterpurukan. Tak henti meratapi kenyataan. Menyedihkan!! Mengapa harus ada drama korea yang berisi makluk-makluk manis berambut indah itu?? Dan mengapa simulacra di tipi selalu memberikan dogma bahwa keindahan itu mutlak berasal dari rambut lurus, hitam dan panjang?? Yang notabene tidak satu pun aku punya. Mengapa?? Mengapa?? Ku tak henti bertanya…
Kenyataan bahwa dalam keseharian aku dikelilingi oleh orang-orang berambut lebat seperti si Peb, Fitri, Yanti, Enji, Muti, dll, membuatku semakin hancur. Aku harus menerima kenyataan bahwa aku miskin dalam hal rambut. Miris sekali…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

komentar sangat diterima...
gak dikomentari juga gapapa,..